Pendidikan Kristen

Ringkasan Penciptaan hingga Kejatuhan Manusia ( Kejadian 1 – 11 )

Pada mulanya bumi masih gelap dan kosong bahkan waktu pun belum ada. Kemudian Allah dalam kekalannya menciptakan waktu. Adanya waktu menjadi permulaan untuk enam hari penciptaan bumi. Tiga hari pertama Allah dengan bijaksana merancang dan menyiapkan tempat di bumi bagi ciptaan-Nya. Allah berfirman lalu jadilah terang, cakrawala, daratan, serta tumbuh-tumbuhan. Setelah selesai menyiapkan bumi sebagai tempat untuk ciptaan-Nya, Allah kemudian mengisi bumi. Hari ke empat hingga ke enam Allah yang Mahakuasa kembali berfirman dan jadilah benda-benda penerang, ikan, burung, dan binatang-binatang darat.  Allah melihat semua yang telah Dia ciptakan dan berkata, “Semuanya itu baik.”
Allah tidak berhenti sampai di sana, Allah tahu bahwa Ia harus menciptakan manusia yang akan berkuasa di atas bumi. Oleh karena itu pada hari yang keenam Allah juga menciptakan manusia. Saat menciptakan manusia, Allah sendiri membentuk manusia dengan tangan-Nya dan bahkan Allah menghembuskan napas kepada manusia. Allah melakukan ini karena Allah ingin memiliki hubungan yang intim dengan manusia. Lebih dari itu, Allah merancang manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Oleh karena itu manusia seharusnya mencerminkan karakter Allah dalam dunia ini.
Allah adalah Allah yang penuh kasih, Ia merasa tidak baik bagi manusia untuk hidup seorang diri. Oleh karena itu Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, Adam dan Hawa sehingga mereka dapat mengasihi satu dengan yang lain. Selain diberi amanat untuk merawat dan berkuasa atas bumi, Allah juga memberi manusia amanat untuk beranak-cucu dan memenuhi bumi. Allah melihat semua yang telah Dia ciptakan dan berkata, “Sungguh amat baik.”           


Allah sangat mengasihi manusia sehingga Ia memberikan manusia tempat tinggal di Taman Eden, taman di mana manusia dapat makan buah langsung dari pohonnya. Meskipun begitu, Allah mengkhususkan satu pohon yang berada di tengah-tengah taman untuk tidak di makan. Allah berkata kepada manusia “Apabila kalian makan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat itu, kalian pasti akan mati.” Melalui pohon tersebut, Allah ingin menguji kasih dan ketaatan manusia kepada Allah.
Di taman Eden, Allah dan manusia hidup sangat dekat. Hubungan itu membuat manusia  bahagia hingga suatu kali manusia memilih untuk meninggalkan Allah dan tidak taat kepada Allah. Manusia memilih untuk mendengarkan iblis, musuh Allah, dan memakan buah pengetahuan baik dan jahat. Akibatnya, manusia takut untuk menemui Allah. Mereka merasa malu karena mereka telanjang dan telah berbuat dosa terhadap Allah.
Sejak saat itu hubungan manusia dan Allah rusak. Manusia tidak bisa lagi berhubungan dekat dengan Allah dan itu membuat hidupnya menderita. Allah mengusir manusia dari Taman Eden dan berkata bahwa suatu saat mereka akan mati. Tidak hanya sampai disitu, dosa juga merusak hubungan antara manusia dan dunia. Manusia harus bekerja keras untuk mengerjakan tanah untuk mendapatkan makanan. Hidup manusia menjadi susah karena mereka memilih untuk meninggalkan Allah.
Dosa membuat manusia semakin jahat. Hubungan antar manusia juga sudah rusak hingga terjadi pembunuhan pertama yang dilakukan oleh Kain, anak Adam dan Hawa. Kain dengan tega membunuh adiknya Habel karena Kain iri dengan Habel. Pembunuhan Kain terhadap Habel hanyalah permulaan kejahatan di dunia. Manusia menjadi sangat jahat dan Allah berencana untuk memusnakan mereka dan memulai awal yang baru. Allah melihat bahwa ada satu orang bernama Nuh yang masih mentaati dan mengasihi Dia. Melalui kedelapan orang dalam keluarga Nuh, Allah memulai awal yang baru. Allah telah mengirimkan air bah yang sangat dahsyat sehingga membinasakan seluruh manusia, kecuali delapan orang di keluarga Nuh yang Allah selamatkan.

Saat keluarga Nuh sudah bertambah banyak dan memenuhi bumi, ada sekelompok orang yang berencana untuk membangun sebuah menara yang sangat tinggi, menara Babel. Mereka mau menyatukan diri mereka di menara itu dan membuat diri mereka terkenal. Allah tidak senang dengan rencana mereka dan Ia menjadi sedih dan marah. Allah memutuskan untuk mengacaubalaukan bahasa mereka dan menyerakan mereka ke segala arah. Oleh karena itu manara Babel yang adalah rencana kesombongan mereka tidak pernah selesai dibangun. Semua manusia telah menjadi sangat sombong dan jahat dan Allah menggenapkan perkataan-Nya bahwa semua manusia pasti mati.

Comments