Cahaya
Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnet. Cahaya yang ditangkap oleh mata kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Cahaya memiliki
sifat-sifat tertentu yang dapat dilihat dan manfaatnya dapat dirasakan untuk
kehidupan manusia.
Berdasarkan sumbernya cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu;
2. Cahaya yang memancar dari benda akibat pantulan cahaya pada permukaan benda. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan sehingga kita bisa melihat benda tersebut. Oleh sebab itu kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut,dan cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata.
Berikut adalah
sifat-sifat cahaya :
1. Cahaya merambat lurus
2. Cahaya dapat dipantulkan
3. Cahaya dapat dibiaskan
4. Cahaya dapat menembus benda
bening
1. Cahaya merambat lurus
Untuk membuktikan bahwa cahaya
merambat lurus, berikut eksperiment yang dapat membuktikan sifat cahaya ini :
Sediakan alat dan bahan
berikut:
1. Senter
2. karton yang dilubangi bagian tengahnya
Cara Kerja:
1.
Mintalah orang untuk
memegangi karton dengan lubang. Pastikanlah posisi senter dan lubang
sejajar.
2.
Apakah cahaya senter terlihat keluar dari karton ? Tentu iya, hal ini
dikarenakan cahaya merambat lurus
Jika Cahaya mengenai benda-benda padat seperti
kayu, karet, dan tempat pensil. Cahaya tidak akan menembus, karena benda ini menghambat atau tidak dapat
meneruskan cahaya yang mengenainya. Hal ini yang mengakibatkan sebagian besar cahaya
akan diserap dan sebagian kecil akan dipantulkan.
2. Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan cahaya dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu :
a.
Pemantulan baur (pemantulan tidak teratur/pemantulan difus)
Pemantulan baur terjadi apabila cahaya
mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Sinar pantul arahnya tidak
beraturan.
b.
Pemantulan teratur
Pemantulan teratur terjadi jika cahaya
mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengkilap. Sinar pantul memiliki arah
yang teratur. Permukaan yang mempunyai sifat pemantulan teratur misalnya
cermin.
Cermin dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk
permukaannya, cermin dibedakan menjadi 3. Setiap cermin menghasilkan sudut pantulan yang berbeda beda. Berikut
penjelasan dari tiap-tiap cermin:
1) Cermin Datar
Cermin datar merupakan cermin yang permukaan
bidang pantulnya datar. Pada cermin datar, bayangan tampak normal. Contohnya
kaca rias.
Sifat-sifat cermin datar :
a.
Besar dan tinggi bayangan sama dengan ukuran benda.
b. Jarak
bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
c.
Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda.
d.
Cahaya yang datang tegak lurus dengan bidang cermin.
e.
Bayangan bersifat semu atau maya.
2)
Cermin Cembung
Cermin cembung memiliki permukaan bidang
pantul yang melengkung ke arah luar. Contohnya kaca spion mobil atau motor dan
bagian belakang sendok.
Sifat-sifat cermin cembung :
a.
Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil dari
benda yang sesungguhnya
b.
Divergen, artinya menyebarkan pantulan cahaya.
c.
Sifat bayangan tergantung dari jarak benda ke cermin.
3)
Cermin Cekung
Cermin cekung mempunyai bidang pantul yang
melengkung ke arah dalam. Contohnya : lampu mobil bagian dalam (reflektor), lampu
senter, dan cekungan sendok.
Sifat-sifat cermin cekung :
a.
Cermin cekung mengumpulkan berkas cahaya yang dipantulkan .
b.
Sifat bayangan benda tergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika
benda dekat dengan cermin cekung, maka bayangan benda bersifat tegak, lebih
besar, dan maya. Jika benda jauh dengan cermin cekung, maka bayangan benda
bersifat nyata/sejati dan terbalik.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya dapat dibiaskan karena apabila cahaya merambat melalui dua zat yang berbeda kerapatannya, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokkan arah rambat cahaya setelah melewati medium rambatnya yang berbeda disebut pembiasan. Apabila cahaya merambat melalui zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat, maka cahaya tersebut akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa dalam kehidupn sehari-hari yang diuraikan sebagai berikut.
a. Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
a. Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat patah atau bengkok.c. Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang berjalan dari udara dingin ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal, sehingga suatu benda tampak muncul di atas posisi yang sebenarnya.d. Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.e. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.
4. Cahaya dapat menembus benda bening
Benda-benda bening dapat ditembus oleh cahaya. Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus atau dilewati cahaya. Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya, contohnya: air, kaca dan plastik.
Penguraian Cahaya

KLIK DISINI UNTUK MENDAPATKAN POWERPOINT INTERAKTIF
Comments
Post a Comment